Thursday, January 12, 2012

Sharing Koneksi Internet Via Wifi Tanpa Connectify

berguna buat yang mau ngenet di android pas dirumah..ga lewat sinyal data/3g/gprs tapi memanfaatkan koneksi di laptop yang ada wifinya buat dishare sebagai hotspot.
buat android froyo kebawah, secara default susah buat menangkap adhoc dari wifi di laptop.
kebanyakan yang beredar di internet kan tutorial menjadikan wifi laptop sebagai hostpot menggunakan software connectify.
tapi di sebagian kasus...connectify sering menyebabkan BSOD (Blue Screen) ..dan ICS windows menjadi eror
not recommended ..karena banyak nya eror yang diakibatkan software ini

tutorial ini cukup memakai command prompt/cmd di windows.
sebenernya kita dah bs bikin wifi laptop dijadikan hotspot..melalui metode infrastruktur/bukan adhoc

Fitur:

1) Access Point = YES!
2) Repeater = YES!

langkah-langkah :

1.dari run(win+R)/menu accecoris windows ..jalankan cmd ..sebagai administrator ...klik kanan run as administrator

2.ketik

netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid="android hostspot" key=mahobanget

command diatas buat menset up nama hotspot(ssid) dan password(key)buat konek nya

3. ketik

netsh wlan start hostednetwork

buat menjalankan hotspot infrastruktur laptop

4.ketik

netsh wlan stop hostednetwork

buat mematikan hostpot laptop

5. set koneksi kita yang akan di share/dijadikan ICS (internet connection sharing)

dengan cara klik kanan di adapter modem >> properties >> pada tab sharing

centang allow other bla bla bla...lalu pilih adapter wirelles wifi nya...

6.nyalain wifi di android...scan..test apakan hotspot yang baru kita buat.kedetek di android....

screenshot menyusul :P

Setting Low Memory Killer Android

buat ngeliat settingan yang sekarang, dari terminal emulator ketik

 cat /sys/module/lowmemorykiller/parameters/minfree

hasil nya misal 1536,2048,4096,5120,5632,6144

1536 = FOREGROUND_APP

2048 = VISIBLE_APP

4096 = SECONDARY_SERVER

5120 = HIDDEN_APP

5632 = CONTENT_PROVIDER

6144 = EMPTY_APP

buat di convert ke kilobyte.. perlu di kali 4 ....buat di convert ke megabyte di bagi 1024 6144 x 4 ..dibagi 1024 = 24MB ...
maksudnya ...android akan mengclose apps / procees yang dikategori kan kedalam empty apps...jika memory di system android dibawah 24mb

FOREGROUND_APP = apps/process yang sedang di gunakan saat ini/ yang tampil dilayar

VISIBLE_APP = prosses /apps yang keliatan diliat dari task manager

SECONDARY_SERVER = ??? jelasin gil..artinya Muke Gile

HIDDEN_APP = proses /apps yang ga keliatan di taskmanager ..tapi terkadang ngambil ram memory/cache yang besar jg

CONTENT_PROVIDER = ini neh ..para CP CP pencuri pulsa =)) wkwkkw.....aman buat di kill ..

EMPTY_APP = aman buat dikill ...


set value baru ...pke command

echo "1536,2048,4096,5120,15360,23040" > /sys/module/lowmemorykiller/parameters/minfree



ato bisa pake
AutoKiller
Auto Memory Manager

Android Performance & Gaming Guide

Karena banyak yang nanya2 tentang performa ponsel, khususnya gaming, ane bakal coba bikin perkenalan singkat tentang aspek2 yang mempengaruhi performa ponsel Android. Post ini tidak bertujuan membuat agan jadi jagoan hardware ponsel Android (karena ane sendiri masih nubi gan ), tapi sekedar jadi guide agan dalam membaca spek ponsel dan mencocokkannya dengan kebutuhan agan.

Performa hape Android dipengaruhi oleh tiga hal: CPU, GPU, dan RAM.

A. CPU

CPU bertanggungjawab sebagai "otak" utama ponsel, memproses instruksi/perintah dari aplikasi.
Kinerja CPU dipengaruhi oleh: (atau, dengan kata lain, apa yang perlu agan perhatikan kalo lagi baca spek ponsel)

1. Clock speed (dalam satuan MHz atau GHz) - makin cepat clock speednya, makin banyak instruksi yang dapat dikerjakan.

2. Teknologi (tercatat sebagai brand prosesor (Scorpion, OMAP) atau brand chipset (OMAP, Qualcomm / Snapdragon, Hummingbird, etc.)) - teknologi yang bagus akan makin efisien dalam jumlah instruksi. Contoh yang paling mencolok: kinerja Qualcomm 800MHz yang new bisa dianggap setara dengan Qualcomm 1GHz yang old.
Selain efisiensi juga tingkat pemakaian daya, yang berpengaruh ke borosnya batere.
Sayangnya ane kurang tau urutan performance antar brand, karena ada beberapa informasi yang macem2 juga. Yang jelas antara TI OMAP, Hummingbird, dan Qualcomm (new), agan ngga perlu kuatir, karena performancenya ngga beda jauh.

3. Jumlah core (teknologi terbaru kini dualcore, walaupun prosesor dengan 3 dan 4 core sudah di depan mata sepertinya) - makin banyak core, makin banyak jumlah instruksi (thread) yang bisa dikerjakan sekaligus.
Karena perbedaan dualcore adalah di pengerjaan bersamaan/sekaligus, maka ngaruh/tidaknya dual core pada performance ponsel tergantung juga pada jumlah aplikasi yang agan ingin multitask, dan pada apakah aplikasi2 agan sudah diprogram khusus untuk multicore (diprogram dengan multithreading).

Kinerja CPU mempengaruhi:

1. Seberapa smooth user interface / homescreen

2. Seberapa smooth menjalankan aplikasi2 (termasuk game) di luar aspek 3D. Game yang tidak menggunakan 3D tapi banyak perhitungannya (mis: Angry Birds), lebih dipengaruhi CPU daripada GPU.

B. GPU

GPU bisa dianggap sebagai otak khusus, yang mengerjakan instruksi2 yang berhubungan dengan graphic/display.

Performance GPU dipengaruhi:

1. Fill rate: seberapa cepat ia bisa "menggambar" ke layar. Seberapa banyak/cepat fill rate yang dibutuhkan tergantung pada jumlah pixel layar, frame rate (standarnya 60 fps, CMIIW), jumlah warna dan transparansi.

2. poly/sec: seberapa cepat ia bisa memproses instruksi dan mengeluarkan model 3D sebagai hasilnya. Seberapa banyak/cepat yang dibutuhkan, tergantung pada seberapa rumit/canggih/realistis aplikasi 3D yang agan ingin jalankan.

3. TBR: jika GPU mempunyai fitur TBR, maka ia hanya akan memproses benda2 yang kelihatan saja, yang tidak kelihatan tidak akan diproses, sehingga lebih efisien.

Karena hanya sedikit tipe GPU di pasaran, ane bisa langsung kasih listnya aja gan:

1. Adreno 200: GPU paling dasar di ponsel2 yang beredar saat ini.
FR: 133M - P/S: 22M - No TBR

2. SGX530: GPU yang kemampuan 3Dnya di bawah Adreno 200, namun lebih efisien (dengan TBR) dan lebih jago ngehandle ponsel2 layar besar (atau jumlah warna banyak), sehingga dalam prakteknya lebih unggul dibanding Adreno 200.
FR: 500M - P/S: 14M - with TBR

3. Adreno 205: GPU high-end (sekarang udah jadi mid-end mungkin) dari lini Adreno. Data spesifik tidak ada sayangnya  tapi ane baca2 katanya performancenya sebanding ama SGX535 (ga dipake di Android, cuma di iPhone 3GS), dengan poly/sec yang bagus tapi fill rate (masih) relatif rendah dibandingkan SGX series.

4. SGX540: GPU paling kuat di jaman 1GHz single-core.
FR: 1G - P/S: 28M - with TBR

Kinerja GPU mempengaruhi:

1. Seberapa smooth aplikasi 3D (termasuk game)

2. Seberapa smooth aplikasi yang menggunakan 3D accelerator (walaupun tidak ada aspek 3Dnya)



C. RAM

Jika CPU (dan GPU) diibaratkan seseorang yang sedang bekerja di balik meja, maka RAM bisa diibaratkan dengan ukuran mejanya. Semakin besar mejanya, maka makin banyak pekerjaan yang bisa ia hadapi sekaligus (dihadapi belum tentu dikerjakan), tanpa perlu membuka lemari. Atau, makin besar kertas yang bisa ia hadapi ataupun kerjakan.

Jika meja terlalu kecil, maka pekerjaan2 tertentu tidak akan bisa dihandle karena kertasnya terlalu besar.
Jika meja terlalu kecil, maka orang tsb harus sering bolak-balik ke lemari untuk menukar antara kertas yang sedang dihadapi dan yang sedang disimpan.
RAM diukur dari ukurannya saja (MB atau GB).

Ukuran RAM mempengaruhi:

1. Berapa banyak aplikasi yang bisa di-multitasking dengan lancar tanpa sedikit2 harus memory swap

2. Aplikasi (besar) apa saja yang bisa dijalankan

3. Kinerja ponsel dengan banyak running services atau background apps. Aplikasi yang melakukan X setiap Y menit (misalnya: sync), atau melakukan X jika Z terjadi (misalnya: me-reject panggilan dari nomer tertentu), pasti akan tetap running sebagai background apps.

Kesimpulan/Rangkuman

Bagi agan2 yang menanyakan performance ponsel, terutama untuk gaming, sepertinya perlu diperjelas lagi: performa untuk apa? Gaming yang seperti apa? Agan akan banyak multitasking atau tidak?

Jika tidak akan menjalankan aplikasi yang menggunakan 3D, maka GPU tidak perlu terlalu diperhatikan. Bahkan Adreno 200 di Galaxy Ace saja sudah cukup untuk menjalankan game2 yang lumayan canggih kok (cek Youtube aja gan ).

Jika tidak akan multitasking, maka RAM tidak perlu banyak2 (512 sudah lebih dari cukup menurut ane). Dan jika multitaskingnya tidak berat (dan selama belum banyak aplikasi yang diprogram secara multithread), prosesor dualcore tidak akan mengubah performa secara drastis.

Jika ingin user interface yang smooth, maka perlu diperhatikan kombinasi antara prosesor dengan ukuran layar & jumlah warna (karena sayangnya Android UInya belom 3D-accelerated).


Bonus: INTERNAL MEMORY

Sering dilupakan orang, internal memory juga menentukan seberapa powerful ponsel Android agan. Bukan dalam mengerjakan aplikasi, tapi dalam jumlah aplikasi yang bisa disimpan.

Jika ponsel agan tidak di-root dan dioprek dengan cara tertentu (ane nubi gan ), maka aplikasi harus diinstall di internal memory. Pada beberapa aplikasi, ada sebagiandari aplikasi tersebut yang bisa dipindah ke external memory, jadi hanya menggunakan lebih sedikit internal memory. Tapi, tidak semua aplikasi bisa dipindah ke external memory, yang dipindah juga tidak semua, dan seringkali ada pengurangan kemampuan (misalnya: tidak lagi bisa dipasang sebagai widget) jika dipindah ke external memory. Tapi ini hanya berlaku jika agan tidak me-root dan mengoprek ponsel agan.

Hal ini diperparah dengan aplikasi2 tertentu yang menyimpan cache di internal memory (misalnya: chat history, downloaded attachments, etc.), akan lebih cepat penuhnya.

Jika agan memilih untuk membeli ponsel Android dengan internal memory yang kecil (dan tidak berani nge-root, seperti ane ), maka agan harus bersiap2 untuk memikirkan aplikasi apa yang harus di-uninstall, tiap kali ingin meng-install aplikasi baru.


source kaskus droid

Wednesday, January 11, 2012

Android Glossary

ROOT

Apa itu root? root adalah proses untuk merubah privilage dari user biasa menjadi superuser / dengan kata lain layaknya menjadi seorang administaror dalam os windows. Rooting sebenarnya di pergunakan dalam istilah linux, yang bertujuan mendapatkan hak penuh dalam sebuah OS, jadi nantinya kita bisa melakukan apa saja yang kita inginkan setelah mendapat hak ini (dalam hal software).
Keuntungan root :
- memungkinkan untuk diinstal app2sd.
- bisa membuat custom theme.
- bisa memakai aplikasi2 yang membutuhkan privilage akses (hak askses root device).
Note: root tidak merubah tampilan, root tidak membuat device menjadi lebih cepat, root tidak serta merta membuat device menjadi stabil, mengurangi memory internal, membebaskan ram atau lainnya.

APP2SD

App2SD sebenarnya sebuah fiture native pada sytem operasi android 2.2 (froyo). App2SD mengizinkan pengguna menyimpan beberapa aplikasinya ke dalam SDcard. Namun fitur ini memiliki limitasi pada froyo, yakni app2sd dapat diimplementasikan apabila memang aplikasi yang kita unduh tersebut mengizinkan untuk di install ke dalam sdcard.

FLASHING & FIRMWARE

Flashing secara umumnya adalah penggantian versi firmware, bisa downgrade ato upgrade tergantung ketersedian firmware itu sendiri. Firmware sendiri dapat dikatakan sebagai versi dari operating system. Flashing Hanya dilakukan untuk advance user.

OVERCLOCK

membuat suatu perangkat untuk berjalan di kecepatan yang lebih tinggi daripada ketentuan pembuat perangkat tersebut. Prinsipnya adalah membuat performa lebih tinggi. Tetapi perlakuan ini beresiko menyebabkan kestabilan sistem yang berkurang sampai rusaknya peripheral computer yang dioveclock. Overclock biasanya dipraktekkan oleh para pengguna PC untuk "memaksa" periferal komputer bekerja diatas kemampuan standar yang ditentukan pabrikannya dengan tujuan akhir untuk meningkatkan performa kerja komputer.

Perangkat PC yang di-overclock sama saja dengan dipaksa melebihi kemampuan aslinya. Namun, overclock PC ini, selain membuat perangkat sistem menjadi tak stabil, dapat membuat kerusakan pada perangkat keras, terutama Mainboard, RAM, dan Prosesor.

Untungnya sekarang banyak perangkat keras yang dibuat dengan fabrikasi yang sudah handal untuk keperluan overclock, sehingga apabila dengan wawasan pengertian dan pengalaman overclock, itu kerusakan pada saat overclock dapat diminimaliasi.

Refference: wikipedia indonesia



source from kaskus droid


tambahan dari om Ikhsan Elendey


FLASH / FLASHING = suatu proses yang dilakukan untuk mengisi atau meng update ROM

ROOT = superuser, kalau di Windows administrator

NGE-ROOT = proses untuk merubah privilage dari user biasa jadi root

ROM = Read Only Memory, fungsinya sama dengan Hard Disk yang ada di komputer

RAM = Random Access Memory, fungsinya sama dengan RAM/Memory yang ada di komputer

EXT2 = filesystem yang digunakan oleh Linux Kernel, itu seperti FAT, FAT32 di windows

GUI = Graphical User Interface , interface aplikasi yang lebih bersifat graphic

BRICK = Kondisi dimana Device android tidak dapat digunakan lagi, akibat kesalahan ketika flashing Firmware atau karena kerusakan fisik

BRICKED = Kondisi dmana device sudah tidak bisa di-recover,sehingga bisa dianggap seperti batu-bata (brick) yg dapat digunakanuntuk ngelempar maling (kalau dbutuhkan)

AOSP = Android Open Source Project

MULTITOUCH = Sebuah fitur touchscreen yang memungkinkan layar dapat menangkap lebih dari satu input sentuhan.

KERNEL = Pengelolaan semua system driver dan sistem I / O, sehingga mereka dapat berinteraksi satu sama lain

BOOT = Proses menghidupkan handheld

BOOTLOADER = gabungan SPL dan IPL yg menjadi dasar dr sebuah device

BOOTLOADER MODE - FASTBOOT LOAD = Tombol Camera + Power, pada mode

BOOTLOOP = kondisi dimana HH anda tidak bisa masuk ke OS dan hanya bisa sampai ke logo.

APK = Android Package, kyk IPA di iPhone (buat pngguna iPhone), SIS di Symbian s60 (ga tau sih skrg masih sis ap ngga), atau JAR di BB(buat pengguna BB) dan Java Based Devices lainnya.. Intinya file2 dengan ekstensi .apk bisa digunakan untuk menginstall aplikasi di android device.

Install Openvpn di Android

Jamu yang diperlukan
1. busybox (butuh koneksi internet saat install)
2. ovpn installer
3. ovpn settings
4. butuh tun.ko di /system/lib/modules

untuk tun.ko monggo dicari sendiri ya...
beda2 soalnya :P

langkah-langkah :

1. install busybox

ovpn install di /system/xbin, pilihan kedua yg  /system/xbin/bb
masuk terminal emulator.

su
mkdir -p /system/xbin/bb
ln -sfn /system/xbin/ifconfig /system/xbin/bb/ifconfig
ln -sfn /system/xbin/route /system/xbin/bb/route
mkdir /sdcard/openvpn

2. openvpn settings

load tun kernel mode centang

tun modules setting > insmod > /system/lib/modules/tun.ko (default modprobe + tun ketoke)



copy file config, ca, crt, keys, di /sdcard/openvpn/

tinggal di klik di openvpn setting..
kalo tetep gak mau ping, fix dns sek :P

cara ngecek openvpn dah jalan apa blom
1. tun.ko
habis insmod tun.ko, coba
cat /dev/tun
kalo muncul "invalid length" ato "file descriptor in bad state"

berarti tun dah jalan

2. ifconfig & route
habis ln -sfn semua,,,
konekin gprsnya (apn mms juga gpp biar gak kepotong pulsa)
coba di terminal ketik :
/system/xbin/bb/ifconfig pdp0
kalo muncul ip address.. brarti ifconfig dah jalan

buat cek route nya
/system/xbin/bb/ifconfig -n
kalo muncul tabel routing.. brarti route dah jalan...

3. cek jalannya vpn..
dari terminal
cd /sdcard/openvpn
openvpn namaconf.ovpn

kalo dari terminal dah jalan.. harusnya gui juga jalan...
tinggal restart droidnya trus pake versi gui nya
===================SS=====================

 



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host